Sebagian orang pasti sudah tahu siapa itu Karl Landsteiner itu. Dia adalah seorang ilmuan dari Austria yang menemukan golongan darah A, B, AB dan O. Selain itu, ia juga menemukan rhesus darah atau Rh, yaitu antigen yang terdapat pada permukaan sel darah merah. Rhesus ini terdiri dari rhesus positif dan negatif. Orang yang memiliki rhesus positif tudak boleh menerima transfusi darah dari rhesus negatif. Berkat penemuannya, kini orang dapat melakukan transfusi darah yang cocok dengan darah si penerima. Penemuannya ini menyelamatkan orang dari tranfusi darah yang sembarangan, yang bisa memperparah kondisi si penerima.
Apa yang terjadi bila Karl Landsteiner tidak menemukan golongan darah dan rhesus darah saat itu ? Mungkin akan ada banyak korban karena kesalahan dalam tranfusi. Karl kini di ingat sebagai seorang ilmuan yang bukan saja pintar, tetapi juga penemuannya berguna bagi hidup manusia.
Sejak detik pertama seorang manusia lahir ke dunia ini, ia diberikan hak untuk membuat cerita tentang kehidupannya sendiri. Masing-masung kita telah diberikan pena untuk mengisi setiap lembaran kertas dalam buku kehidupan. Kita bebas untuk menulis apa saja yang kita mau dan yang tertulis didalamnya itu adalah kehidupan yang kita jalani selama hidup. Orang akan di kenang sesuai dengan kisah hidup yang dijalaninya. Kita berhak menentukan seperti apakah nanti kita akan di kenang.
Terlepas dari kebebasan yang kita miliki untuk menuliskan akan seperti apa kehidupan kita, kita juga harus tetap memikirkan suatu catatan kehidupan yang tidak hanya berguna bagi dunia saat ini, tetapi juga bagi generasi yang akan datang.
Kita dapat saksikan sendiri betapa banyak orang yang menyia-nyiakan hidup mereka untuk hal yang tidak berguna. Mungkin mereka kaya, terkenal, dan memiliki kekuasaan, tetapi apalah artinya bila semuanya itu tidak berguna bagi orang lain ? Kelak saat mereka meninggalkan dunia ini, dengan cepat orang akan melupakan mereka, karena mereka tidak menciptakan sesuatu yang berguna.
Ada pepatah yang mengatakan "Lebih baik menjadi orang yang sederhana dan berguna daripada kaya namun tidak ada artinya". Hidup bukan hanya untuk sekedar hidup. Tuhan tidak menciptakan kita menjadi manusia yang hidup sepertu rumput yang tumbuh dan kemudian mati bergitu saja. Hidup yang diberikan Tuhan kepada kita adalah suatu kehidupan yang berharga. Jika kita sudah demikian berharga bagi Tuhan, maka sudah seharusnya kita memaksimalkan kehidupan ini. Dengan semua kemampuan yang ada pada kita, jadikan hidup kita semakin berguna. Saat ini kita tidak harus menjadi seorang penemu yang hebat dan terkenal seperti Karl. Tetapi dengan menjadi berguna bagi sesama, itu artinya kita sudah menuliskan hidup kita sebagai hidup yang memberi arti.
Untuk itu, marilah kita menuliskan perjalanan hidup kita dengan sesuatu yang bermanfaat.